Mana Pemimpin Yang Amanah..? |
Pengawal dan pelayannya menjawab "Ini adalah kendaraan anda wahai Amirul Mukminin," kata mereka sambil jari telunjuknya menunjuk kendaraan mewah yang telah dkhususkan untuk Khalifah Bani Umayyah kedelapan tersebut.
Suaranya terdengar terbata-bata dan gemetar karena beliau kelelahan dan kurang tidur ketika beliau berkata "Apa hubungannya denganku? Jauhkanlah kendaraan ini, Semoga Allah memberkahi kalian." dia lebih memilih keledai yang menjadi tunggangannya selama ini dari pada kendaraan mewah yang telah disisapkannya.
Belum sampai beliau duduk, para pengawal khusus khalifah datang bergerombolan di belakang keledai sambil tangan mereka memegang tombak yang runcing seakan tombak tersebut siap untuk membunuh penghalang khalifah. Namun Umar malah sang khalifah tersebut malah berkata "Aku tidak membutuhkan kalian, aku hanyalah orang biasa dari kalangan kaum Muslimin, aku berjalan pagi hari dan sore hari sama seperti rakyat biasa"
Selanjutnya, Umar berjalan bersama orang-orang menuju masjid, orang-orangpun segera datang dari segala penjuru melihat khalifahnya datang, ketika mereka semua sudah berkumpul, Umar bin Abdul Azis berdiri seraya mengucapkan sholawat serta salam kepada para nabidan para sahabatnya, kemudian berkata dengan lantang “Wahai manusia, sesungguhnya aku mendapat cobaan dengan urusan ini (khilafah) yang tanpa aku dimintai persetujuan terlebih dahulu, memintanya ataupun dan bermusyawarah dulu dengan kaum muslimin.
Sesungguhnya, aku telah melepaskan baiat yang ada di pundak kalian untukku, untuk selanjutnya kalian pilihlah dari kalangan kalian sendiri seorang khalifah yang kalian ridlai.”
Lantas orang-orangpun berteriak dengan satu suara, “Kami telah memilihmu, wahai Amirul mu’minin dan kami ridla terhadapmu. Maka aturlah urusan kami dengan berkat karunia dan barakah Allah.”
Setelah semua diama, beliau memuji Allah dan menyanjung-Nya sekali lagi dan bershalawat atas Muhammad, hamba dan utusan Allah.
Beliau mulai menganjurkan orang-orang supaya bertakwa, mengajak mereka supaya berzuhud dari kehidupan dunia, mensugesti mereka kepada kehidupan akhirat dan mengingatkan mereka kepada kematian dengan intonasi yang dapat melunakkan hati yang keras, menjadikan air mata durhaka bercucuran dengan deras dan keluar dari lubuk hati pemiliknya sehingga terpatri di dalam lubuk hati para pendengarnya.
Kemudian beliau meninggikan suaranya yang agak serak supaya semua orang mendengarnya,
“Wahai manusia barangsiapa yang taat kepada Allah, maka dia wajib ditaati. Dan barangsiapa yang bermaksiat kepada Allah, maka tidak seorangpun yang boleh ta’at kepadanya. Wahai manusia, Taatilah aku selama aku menaati Allah dalam menangani urusan kalian. Jika aku bermaksiat kepada Allah, maka kalian tidak usah taat kepadaku.”
Kemudian beliau turun dari mimbar untuk menuju ke rumahnya dan masuk ke kamarnya. Beliau benar-benar ingin mendapatkan sedikit istirahat, setelah kelelahan yang amat sangat, semenjak wafatnya khalifah sebelumnya.
- - - - - | | | - - - - -
Wahai saudaraku, beliau adalah salah satu sosok teladan bagi para pemimpin, Umar bin Abdul Azis lebih memilih keledai dari pada kendaraan mewah, beliau zuhud terhadap harta, dan amanah terhadap tanggung jawabnya, beliau menyeru kepada kepada kebaikan dan menjalankan amanahnya. Wahai saudaraku, mari kita berdoa bersama untuk negeri kita tercinta Indonesia, agar negri kita ini dipimpin oleh seorang seperti Umar bin Abdul Azis, yang zuhud dan amanah. Yang tidak tamak terhadap jabatan, namun menjalankan jabatan tersebut secara baik
“Demi Allah swt, aku tidak sekali-kali akan menyerahkan sesuatu tugas kepada orang-orang yang datang memintanya atau mereka yang tamak terhadap jabatan itu”.
Al Hadits
0 Responses So Far: